Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perubahan Energi Listrik - Setrika Listrik

Perubahan Enegeri Listrik - Setrika Listrik

Banyak peralatan yang memanfaatkan energi listrik sebagai sumber tenaganya. Jika kita bicara sekilas tentang kelistrikan maka tidak dapat dipungkiri bahwa ketergantung kepada listrik, tanpa listrik banyak peralatan di rumah tidak dapat digunakan seperti televisi, radio, lampu.

Pada dasarnya peralatan-peralatan tersebut memanfaatkan efek fisika dari listrik dan mengubahnya menjadi energi yang diperlukan untuk berfungsi. Alat-alat tersebut mengubah energi listrik menjadi energi bentuk lain, sepergi energi gerak atau panas, dan memanfaatkan energi baru tersebut sesuai fungsinya, misalnya setrika yang mengubah energi listrik menjadi energi panas, dan panas yang dihasilkan digunakan untuk memanaskan atau menyetrika pakaian kita.

Peralatan rumah tangga yang memanfaatkan energi listrik dengan mengubahnya menjadi energi bentuk lain yaitu :

  1. Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Gerak (Blender, kipas angin, mesin cuci)
  2. Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Panas (Setrika, pemanas air, pemanas roti)
  3. Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Bunyi (Bel)
  4. Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Cahaya (Bohlam Lampu)

Setrika Listrik
Seterika listrik merupakan peralatan listrik rumah tangga yang digolongkan dalam peralatan pemanas berdaya rendah yang berfungsi untuk merapikan atau melicinkan permukaan pakaian yang kusut setelah dicuci.

Cara kerja setrika listrik : 
Bila seterika dihubungkan ke sumber tegangan listrik dan dihidupkan (ON), maka arus listrik mengalir melalui elemen pemanas. Dengan adanya arus listrik yang mengalir ini, elemen pemanas membangkitkan panas. Panas ini kemudian disalurkan secara konduksi pada  permukaan dasar seterika (permukaan yang digunakan untuk melicinkan pakaian). Panas yang dibangkitkan ini akan terus meningkat bila arus listrik terus mengalir. Oleh karena itu, bila seterika tidak dilengkapi dengan pengatur suhu, untuk mencegah terjadinya panas lebih seterika harus  diputuskan dari sumber listriknya dan disambungkan kembali bila suhu mulai kurang. Demikian kondisi ini terjadi secara berulang. Namun, bila seterika sudah dilengkapi dengan pengatur suhu, maka seterika akan memutuskan aliran listriknya secara otomatis bila suhu telah mencapai maksimal. Sebaliknya bila suhu menurun sampai nilai tertentu, seterika juga akan secara otomatis menghubungkan aliran listrikya. Demikian siklus kerja otomatis ini berulang. 
Jadi setrika listrik dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu seterika biasa dan seterika otomatis. Seterika biasa tidak menggunakan pengatur panas, sehingga panasnya akan meningkat terus menurut waktu tersambungnya pada sumber listrik. Sementara itu, tidak demikian halnya dengan seterika otomatis. Seterika otomatis akan terputus dari sumber listrik jika mencapai suhu tertentu menurut pengaturan yang diinginkan, kemudian tersambung kembali setelah suhunya berada di bawah setting suhu yang telah ditentukan. Pengaturan panas seterika otomatis ini dapat diperoleh dengan menggunakan peraba suhu yang disebut termostat.


Semoga Bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Perubahan Energi Listrik - Setrika Listrik"